23 June 2009

Kok Terbalik?

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang —sehingga dapat dipaksakan— dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma hukum guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum.

Sedangkan menurut artikel Kompas di bawah ini, Pemerintah Kota Depok mengenakan pajak untuk biaya pendidikan terhadap kegiatan belajar-mengajar di sejumlah sekolah dasar negeri yang biayanya berasal dari Bantuan Operasional Sekolah.

Jadi, yang dikenakan pajak adalah uang negara dan uangnya untuk pemerintah kota, dong? Jadi yang iuran siapa? Rakyat atau negara?

Selasa, 23 Juni 2009 | 04:01 WIB

DEPOK, KOMPAS - Sejumlah kepala sekolah dasar negeri mengeluhkan pajak yang dikenakan Pemerintah Kota Depok terhadap kegiatan belajar-mengajar. Pajak yang harus disetorkan ke Inspektorat Daerah Kota Depok ini menghabiskan dana Bantuan Operasional Sekolah yang justru diperlukan untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.

”Hampir seluruh kepsek (kepala sekolah) mengeluhkan hal tersebut. Pajak yang diberlakukan sangat memberatkan pihak sekolah,” kata Juwito, Kepala SDN Depok Baru 7, Jalan Semangka, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Senin (22/6).

Juwito menambahkan, dalam rincian pajak yang harus dibayar pihak sekolah kepada Pemerintah Kota Depok, terdapat pajak penggandaan soal ulangan umum yang besarnya mencapai 10 persen.

”Kegiatan ulangan umum merupakan kebutuhan siswa, tetapi mengapa tetap dikenai pajak? Hal ini tentu saja menjadi beban kepala sekolah,” ujarnya.

Setiap sekolah juga dikenai pajak pembelian alat-alat sekolah, seperti komputer, sebesar 5 persen.

Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, sejak tahun 2007 semua SD di Depok dilarang memungut biaya pendidikan dari siswa. Sebagai gantinya, setiap sekolah menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang berasal dari pemerintah pusat dan dana BOS pendamping dari Pemerintah Kota Depok sebesar Rp 400.000 per siswa per tahun. Namun, dana ini tidak cukup untuk membiayai seluruh kegiatan sekolah.

Keberatan serupa disampaikan Lya Cicilia Yuliarti, Kepala SDN Beji I. Soal pajak ini juga dianggap menambah beban kerja karena ia harus melakukan penghitungan nilai pajak.

Lya ingin ada penjelasan dari Direktorat Jenderal Pajak maupun Inspektorat Daerah karena besaran pajak yang harus dibayar masih kurang jelas. (muk)

16 June 2009

Bilang Dari Tadi Dong, Mbak

Kemarin teman saya Kara berulang tahun. Saya dan Mita dimintai tolong oleh Bas, pacarnya Kara, untuk membuat pesta kejutan di rumah Kara. Rencananya kami menunggu mereka di sana sementara mereka pergi makan malam.

Sesampainya di rumah Kara, kami mencoba menghubungi Bas untuk memastikan posisinya. Karena Blackberry Mita tidak mendapat sinyal sehingga tidak bisa digunakan, kami memutuskan untuk menghubungi Bas melalui telepon genggam saya.

"Berapa nomernya Bas, Mit?" tanya saya. Saya kenal Bas belum lama, jadi belum punya nomor telepon genggamnya.

"085885509885." jawab Mita.

Saya lalu mengirim pesan singkat ke Bas. Maklum, tidak ada pulsa untuk menelepon.

'Bas kta uda nyampe..nunggu d mana ya enaknya?minta no wira dong'

Tidak lama kemudian, Bas menjawab.

'Duren 3 aja yuk'

Saya dan Mita saling pandang. Aneh, bukankah seharusnya kami bertemu di sini?

'Duren sektor 3 itu?ato gmana?'

Saya teringat tempat makan durian yang berada di Sektor 3, Bintaro.

'Depan taman pahlawan..tar gw keluar dah'

Aduh. Kalau taman pahlawan Bandung sih saya tahu.

'Dmana ituuu?!'

'Pancoran,masa lo ga tau siy!'

Ya ampun. Bas keterlaluan. Pancoran terlalu jauh dari Bintaro. Dan sekarang sudah kelewat malam.

"Gimana nih, Mit?" saya bertanya pada Mita. Dia sih enak naik mobil. Saya kan naik motor.

"Kita tanya supir gw bentar ya?" jawabnya. "Takutnya kejauhan."

Saya lalu mengirim hasil diskusi singkat kami ke Bas.

'Bntar gw konsultasi dulu ama supir mita.hehe'

Belum sempat kami berkonsultasi dengan supirnya Mita, Bas mengirim pesan singkat yang membuat kami kaget.

'Ngapain konsultasi...jgn lupa bwa bunga 7 rupa,,gw di dlm makam,,org rumah gw dkuburan..emang nama sapa!lo salah kirim..gw inah tau.'

Hening sejenak.

"Mit, coba sebutin nomernya Bas sekali lagi." saya bertanya pada Mita.

"085885509855, Man." kata Mita.

"55? Lo bilang tadi 85?!"

Ternyata, dari tadi kami berkomunikasi dengan orang yang salah. Dengan seseorang bernama Inah. Belum lagi hilang rasa sebal kami, tiba-tiba telepon genggam saya berbunyi. Ada pesan baru dari nomor yang tadi.

'Knalan dunk'


Bah.

15 June 2009

Perburuan Los Galácticos

Galáctico adalah istilah untuk pemain sepak bola terkenal dengan harga yang sangat mahal. Istilah ini juga dipakai untuk kebijakan Florentino Pérez dimana dia membeli setidaknya satu Galáctico tiap musim panas untuk memperkuat Real Madrid pada masa jabatannya sebagai presiden klub tersebut pada tahun 2001-2006.

Kebijakan Galáctico dimulai dari pembelian Luis Figo seharga £38.7m (Rp 64,2 miliar) dari FC Barcelona pada tahun 2000. Diikuti oleh Zinedine Zidane seharga £46m (Rp 76 miliar) dari Juventus pada tahun 2001, Ronaldo £26m (Rp 43,1 miliar) dari Inter Milan pada tahun 2002 dan David Beckham £25m (Rp 41,4 miliar) dari Manchester United pada tahun 2003.

Real Madrid memenangi La Liga pada musim 2000-2001 dan 2002-2003, serta menjuarai Liga Champions pada musim 2002-2003. Tepat setelah memenangi gelar La Liga pada tahun 2003, David Beckham didatangkan untuk menjamin gelar juara dapat dipertahankan sampai musim-musim berikutnya, sekaligus sebagai pelengkap para Galáctico yang sudah dibeli sebelumnya. Sayangnya, Real Madrid justru gagal mendapatkan gelar apapun hingga tiga musim setelahnya.

Hal ini dikarenakan Pérez tidak tertarik untuk membelanjakan uangnya untuk membeli pemain bertahan yang berkualitas. Claude Makélélé hengkang tak lama setelah David Beckham menandatangani kontrak dengan Real Madrid dikarenakan klub menolak menaikan gajinya. Kegagalan pembelian Patrick Vieira dari Arsenal pada tahun 2004 pun dikarenakan hal yang sama.

Alasan yang lain yang gencar diulas di media adalah kebijakan Galáctico memilih pemain bukan berdasarkan performa mereka, melainkan tingkat kepopulerannya. Sebagai contohnya, David Beckham, dipilih karena potensi marketingnya di luar lapangan. Padahal, kala itu Madrid sudah memiliki satu orang pemain dengan posisi yang sama sebagai pemain sayap kanan, Luis Figo.

Pada musim 2008-2009, Real Madrid mengalami berbagai kekalahan dengan skor telak, salah satunya adalah dikalahkan Liverpool di Anfield dengan skor 1-4. Kekalahan lain yang lebih menyakitkan adalah dikalahkan di Bernabau dengan skor 2-6 oleh musuh bebuyutan mereka, Barcelona, yang meraih treble winners, termasuk memenangi La Liga dengan meninggalkan Real Madrid dengan selisih poin 9 angka. Hal ini agaknya membuat kubu Real Madrid panas hati, lalu dengan terpilih kembalinya Florentino Pérez menggantikan Ramón Calderón sebagai presiden Real, Pérez mencoba sekali lagi menerapkan kebijakan Galáctico, dengan medatangkan Kaká dari A.C. Milan dengan harga £62m dan yang terbaru, Cristiano Ronaldo dengan harga £80m.

Real Madrid tidak berhenti sampai di sini. Mereka masih mengincar beberapa nama besar lainnya seperti David Villa dan Frank Ribéry. Bahkan Real siap memboyong penyerang Inter Milan, Zlatan Ibrahimovic, apabila ternyata Valencia batal menjual David Villa. Madrid siap membeli Zlatan walaupun Intel membandrol Zlatan dengan harga minimal £80m.

Pro dan kontra mewarnai perburuan pemain yang dilakukan oleh Real Madrid ini. Beberapa mengatakan bahwa jumlah uang yang sudah dan akan dikeluarkan oleh Madrid sangat tidak masuk akal, berkaitan dengan krisis ekonomi yang melanda Spanyol dan tingkat pengangguran yang tinggi di negara tersebut.

Sebagian lagi mengatakan bahwa kebijakan ini tidak berlebihan, malah pembelian yang dilakukan oleh Real Madrid adalah contoh yang bagus untuk memperlihatkan betapa mantapnya keuangan dunia industri sepak bola.

Kita lihat saja nanti, apakah Real Madrid mampu meramu nama-nama besar di atas dengan formulasi strategi yang tepat, sehingga dapat menghasilkan tim sepak bola paling kuat di dunia, atau mereka akan mengulangi dengan sukses kegagalan yang sama yang terjadi pada tahun 2004-2006, mengingat belum ada berita terbaru tentang kenaikan gaji atau pembelian pemain belakang. Sama seperti yang terjadi pada tahun 2004.

Satu hal yang pasti, apapun yang terjadi, gamers di seluruh dunia akan senang. Karena baik di Pro Evolution Soccer 2010 atau FIFA 2010, akan ada satu tim yang berisikan pemain-pemain dengan stat yang luar biasa tanpa harus diedit ulang sendiri, Real Madrid.

11 June 2009

The Last Night


Enough is enough.
This time, it isn't a bluff.
Do whatever you want to do.
Because tonight, i won't shed a tear for you.

Never again.








picture by usedbybertx on deviantart

08 June 2009

I HATE Monday

I woke up late this morning, took a quick bath and ran to my office like hell. I hate Monday. I really do. And the humid air just made things worse.
I turned my computer on and made coffee while it was booting. I checked my email, and a thousand of reports and NFIs slapped me in the face. Damn.
I finished everything at 01.28 p.m. and here i am, doing nothing, desperately trying to keep conscious. Geez, i wonder could it be worse than this.

And i haven't eaten anything!!


it's 1258 mails in case you can't see the picture clearly.

04 June 2009

Ternyata Saya Photogenic

Pagi hari di sebuah kantor di Bintaro Sektor 7. Terjadilah sebuah percakapan via Windows Live Messenger antara saya dan seorang karyawan baru.

Karyawan baru: "Osman ya?"
Saya: "Iya, siapa ya?"
Karyawan baru: "Gw Tyas. Karyawan baru."
Saya: "Oh. Ada apa, Tyas?"
Karyawan baru yang ternyata bernama Tyas: "Mmmh, anu, itu fotonya Osman bagus deh."
Saya: "Oh ya? Ah biasa aja ko." (saya ge-er)
Tyas: "Bagus ko...menipu gitu.."
Saya: "Eh?"
Tyas: "Iya..di fotonya ganteng. Beda ama aslinya."
Saya: "......."

Foto yang dimaksud. Menipu dari mana coba?

Karena merasa sebal, saya memutuskan untuk mengganti foto dengan yang satu ini:

Merasa percaya diri dengan foto baru.

Saya: "Tuh udah gw ganti."
Tyas: "Ih. Jangan yang ini....ini mah jelek...."
Saya: "............" (mulai sebal dengan cewe yang kelewat jujur ini)
Saya: "Liat tuh mata gw ijo. Keren kan?" (mulai putus asa mencoba merubah cara pandang dia terhadap foto saya)
Tyas: "Mana? Susah ah liatnya. Ketutupan bibir."
Saya: ".........................................."

03 June 2009

This Blog Is Under Construction

Dikarenakan kegagalan dalam memperbaiki layout, untuk sementara blog ini akan menggunakan template standar dari blogger.

Saya akan berusaha secepat mungkin untuk mengembalikan tampilan blog ini seperti semula. Tetapi mengingat semua widget-nya terhapus, mungkin hal itu akan sedikit sulit dilakukan.


Best regards,

Osman Saftari.


****


Sumpah, aing bete.

Would You Be My Net?


"Leap and the net will appear" - Jason Mraz